POSMETRO - Publik tanah air digegerkan dengan ditangkapnya jaringan pembuat vanksin palsu yang dikabarkan sudah beroperasi sejak 2003.
Diantara yang telah ditangkap polisi adalah pasangan suami istri Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, pada hari Selasa (21/6). Pasangan ini ditangkap tim Bareskrim Polri karena terlibat dalam pembuatan vaksin palsu untuk bayi. Hidayat dan Rita menetap di perumahan mewah di Jl Kumala 2, Perumahan Kemang Pratama Regency, Bekasi Timur.
Publik mengapresiasi keberhasilan pihak polisi menangkap dan membongkar sindikat pembuat vaksi palsu.
Namun, ada saja sementara pihak dan media yang mengaitkan jaringan pembuat vaksi palsu ini dengan "tampilan" dan "agama" si pelaku. Dimana pelaku adalah berjilbab.
Beberapa pihak dan media men-spin kasus vaksin palsu ini untuk menyudutkan "jilbab" dan "Islam".
Diantaranya:
- Liputan6.com memposting berita dengan judul "Sosok Religius dan Santun di Balik Vaksin Palsu"
- Merdeka.com memuat dengan
judul "Pasutri pembuat vaksin palsu dikenal rajin salat"
Penyudutan atas kasus vaksin palsu dengan dikaitkan pada sisi agama ini mendapat kritik dari berbagai pihak.
"Yg terjadi kejahatan atas vaksin palsu.. tapi dikaitkan dgn jilbab dan nilai relijius bla...bla.. adalah spin ampuh dari para Islamic Haters," komen @rendranila.
"Tampak agamis tapi bikin vaksin palsu. Pada kalimat ini, tampak agamis itu relevansinya apa ya? Saya bertanya, jelang subuh," ujar @wilsonsitorus.
"Betul. Saya lihat Angin bully utk tersangka pembuat vaksin palsu bergeser menjadi isu jilbab yg dikenakan. Bukan pada kejahatannya," komen @dimasprakbar.
Bahkan advokat senior Mahendradatta sangat menyayangkan pemelintiran berita seperti itu.
"Expose berita kasus penggrebekan vaksin palsu, diplintir & dilebay2 kan ttg kaitan agama Tsk nya. Sy tdk suka," ujarnya melalui akun twitternya @mahendradatta.
Kenapa kalau ada tindak kejahatan dan pelakunya kebetulan beragama Islam atau berpakaian Islam mesti dikatikan dengan agamanya? TAPI kejahatan yang dilakukan non-Islam TIDAK dikaitkan dengan agama pelaku?
Banyak contohnya:
- Kasus pedofil di kalangan pendeta, tidak dikaitkan dengan kristen
- Kasus teroris yang pelakunya non-Islam, tidak dikaitkan dengan agama pelaku. Misal pengebom Mall Alam Sutra. Tidak juga dikaitkan dia ibadahnya di gereja mana, dll.
- Kasus korupsi yang pelakunya non-Islam, tidak dikatikan dengan agamanya. [ppy]