Kelakukan bejatnya baru terungkap saat R tidak kuat memendam perlakuan ayahnya. Dia mengadu ke temannya dan melaporkan ke polisi. Dia mengaku sudah menjadi korban kebejatan anak kandungnya sejak dua tahun lalu. Kasat Reskrim Polres Kotabaru AKP Alfian Tri Permadi mengatakan, R telah melaporkan perbuatan ayahnya ke Polres Kotabaru, Minggu (12/6) malam.
Saat melapor R didampingi seorang temannya. Mendapati laporan itu anggotanya segera bergerak cepat. Ilyas diciduk di kediamannya di kawasan Selokayang, Kecamatan Pulau Laut Utara, tidak lama setelah laporan R diterima pihaknya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak di pusat kota ini ditangkap tanpa perlawanan.
Saat diperiksa Ilyas mengakui kalau ia memperkosa atau mencabuli anak kandungnya sendiri. "Iya, dia anak kandungku," jawabnya lesu. Ilyas mengaku baru dua kali menggarap anak gadis dari istri keduanya tersebut. "Baru dua kali.
Pertama di Baharu (kediamannya) yang kedua di Gagak Lurus (Selokayang, kediamannya juga)," akunya. Pengakuan pelaku berbeda dengan keterangan korban. Ilya sendiri mengaku tak tahu kenapa bisa menggauli darah dagingnya itu. "Tidak tahu saya. Tiba-tiba saja itu," ucapnya terbata. Sesekali dia mengusap airmata.
Namun, ia mengaku perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. "Saya minta izin dulu mau begitu sama dia. Dia mau," akunya.
Pria bertato ini menambahkan, meski memasukkan kemaluannya ke alat kelamin anaknya, namun spermanya dikeluarkan di luar. "Tidak saya keluarkan di dalam," tuturnya seraya mengaku sering minum pil zenith dalam jumlah banyak waktu menarik becak.
Ditanya apakah dia menyesal, Ilyas mengangguk. "Menyesal. Tidak tahu juga kenapa saya bisa begitu," lirihnya. (zal/yuz/JPG)