Jatim – Amarah warga sudah tak terbendung lagi melihat FT (34) kerap memasukkan seorang pria, AG (36), ke dalam rumahnya. Itu dilakukan saat suaminya sedang berkerja.
Penggerebekan pun dilakukan warga. Beramai-ramai warga menggedor rumah itu dan memaksa masuk ke dalam kamar. Saat pintu kamar terbuka, FT telah memakai baju, meski kondisi kamar acak-acakan.
Wanita itu mengatakan, tak ada siapa-siapa di kamarnya. Namun warga tak percaya. Plafon kamar mandi yang di kamar itu pun digeledah.
Ternyata AG sedang bersembunyi di dalamnya. Saat dipergoki warga, AG sedang tiarap di atas plafon. Ia tak memakai baju, hanya mengenakan celana dalam.
Informasi yang dihimpun wartawan tribunkota.com, Jumat (9/12/2016) menyebutkan, peristiwa ini menghebohkan warga Kelurahan Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim).
Ibu tiga anak itu memasukkan pria selingkuhannya ke dalam kamar, sementara anak-anaknya ada di dalam rumah. Ini bukan yang pertama, tapi sudah berkali-kali.
Inilah yang membuat warga emosi, dan akhirnya melakukan penggerebekan. FT sempat tak mengaku saat digerebek. Namun warga tak percaya karena menemukan pakaian pria dan rokok yang masih menyala di asbak.
Karena FT masih tak mengaku, warga pun keluar. Mereka memantau gerak-geri FT dari kejauhan. Kecurigaan warga menguat setelah melihat FT yang sering mendongak ke atas.
Warga pun memaksa masuk lagi dan melihat ke plafon kamar mandi, ternyata ada AG sedang bersembunyi. Setelah AG diminta berpakaian, pasangan selingkuh itupun digiring ke kantor kelurahan.
Sayangnya, Lurah Kepanjen Lor yang diwakili Sekretarisnya Dimas Nugroho melarang wartawan untuk meliput. Dengan alasan kasus itu sifatnya privasi.
Setelah diberikan pembinaan, keduanya pun diminta meneken surat perjanjian di atas kertas bermaterai. Isinya, FT dan AG diminta tak mengulangi perbuatannya. Meminta FT pindah dari kampung, dan meminta suami FT menceraikannya.
Mediasi itu dipimpin Lurah Kepanjen Lor, Beni Setiawan, yang dihadiri suami FT dan istri AG, serta petugas kepolisian dari Polsek Kepanjen Kidul. (tribunkota.com)
Penggerebekan pun dilakukan warga. Beramai-ramai warga menggedor rumah itu dan memaksa masuk ke dalam kamar. Saat pintu kamar terbuka, FT telah memakai baju, meski kondisi kamar acak-acakan.
Wanita itu mengatakan, tak ada siapa-siapa di kamarnya. Namun warga tak percaya. Plafon kamar mandi yang di kamar itu pun digeledah.
Ternyata AG sedang bersembunyi di dalamnya. Saat dipergoki warga, AG sedang tiarap di atas plafon. Ia tak memakai baju, hanya mengenakan celana dalam.
Informasi yang dihimpun wartawan tribunkota.com, Jumat (9/12/2016) menyebutkan, peristiwa ini menghebohkan warga Kelurahan Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim).
Ibu tiga anak itu memasukkan pria selingkuhannya ke dalam kamar, sementara anak-anaknya ada di dalam rumah. Ini bukan yang pertama, tapi sudah berkali-kali.
Inilah yang membuat warga emosi, dan akhirnya melakukan penggerebekan. FT sempat tak mengaku saat digerebek. Namun warga tak percaya karena menemukan pakaian pria dan rokok yang masih menyala di asbak.
Karena FT masih tak mengaku, warga pun keluar. Mereka memantau gerak-geri FT dari kejauhan. Kecurigaan warga menguat setelah melihat FT yang sering mendongak ke atas.
Warga pun memaksa masuk lagi dan melihat ke plafon kamar mandi, ternyata ada AG sedang bersembunyi. Setelah AG diminta berpakaian, pasangan selingkuh itupun digiring ke kantor kelurahan.
Sayangnya, Lurah Kepanjen Lor yang diwakili Sekretarisnya Dimas Nugroho melarang wartawan untuk meliput. Dengan alasan kasus itu sifatnya privasi.
Setelah diberikan pembinaan, keduanya pun diminta meneken surat perjanjian di atas kertas bermaterai. Isinya, FT dan AG diminta tak mengulangi perbuatannya. Meminta FT pindah dari kampung, dan meminta suami FT menceraikannya.
Mediasi itu dipimpin Lurah Kepanjen Lor, Beni Setiawan, yang dihadiri suami FT dan istri AG, serta petugas kepolisian dari Polsek Kepanjen Kidul. (tribunkota.com)