JAKARTA – Ulama Mesir, Syeikh Mushthofa Amru Wardani didatangkan ke Indonesia untuk menjadi saksi ahli kasus Ahok. Dia didatangkan untuk menjadi saksi meringankan Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu.
Namun, kedatangan petinggi lembaga Fatwa Darul Ifta Mesir tersebut ditentang dan dipertanyakan banyak pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sebab, pandangan Syeikh Mushthofa Amru dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok dianggap bakal menimbulkan kegelisahan kaum muslimin yang bisa berujung pada bentrok sesama ormas di Indonesia.
Selain itu, kedatangan Syeikh Amru Wardani juga dianggap bagian dari intervensi terhadap urusan agama di Indonesia. Kedatangannya sama dengan tidak mengakui keahlian dan kelayakan MUI dan ulama Indonesia dalam memutuskan masalah agama.
Tak hanya itu, kedatangan Syeikh Mushthofa Amru juga dianggap janggal. Pasalnya, Syeikh Mushthofa Amru diterima di Istana Negara oleh Presiden Jokowi. Padahal, Jokowi sudah berulang kali menegaskan bahwa dia tidak akan intervensi dan melindungi Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama.
Sorotan terhadap Syeikh Mushthofa Amru yang akan menjadi saksi meringankan kasus Ahok ditanggapi dingin Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Menurut Tito, ulama Mesir itu dihadirkan oleh terlapor dalam kasus dugaan penistaan agama, yakni Ahok.
“Itu kan dari pihak terlapor, pihak terlapor kan boleh,” kata Tito usai menghadiri HUT ke-71 Korps Brimob di Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok, Senin (14/11/2016).
Tito mencontohkan, kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso juga menghadirkan ahli dari Australia.
“Seperti Jessica mengambil dari Australia, silahkan. Yang terlapor (Ahok) ambil dari Mesir silahkan,” ucap Tito.
Sumber : pojoksatu.id
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
