Seorang polwan cantik berperan dalam rekonstruksi kasus penyanderaan di angkot yang terjadi di kolong flyover Buaran, di Duren Sawit, Jakarta Timur. Nampak bersama pelaku, polwan tersebut sedang memperagakan adegan di mana pelaku menodong pisau ke leher korban. Kamis (27/4/2017).
WARTA KOTA, DUREN SAWIT -- Kasus penodongan di angkutan umum KWK T25 di daerah BUaran, Duren Sawit, Jakarta Timur sempat menjadi perhatian warga beberapa waktu lalu.
Polsek Duren Sawit menggelar rekonstruksi kasus penyanderaan di angkot tersebut pada Kamis (27/4/2017) siang.
Seperti dilansir Kompas.com, dalam rekonstruksi itu, polisi mengganti peran korban dengan seorang polwan.
Korban dalam kasus ini sengaja diganti karena polisi melihat korban akan trauma jika bertemu langsung dengan pelaku lagi.
Pantauan Kompas.com, rekonstruksi dilakukan di area parkir samping pos polisi di Cipinang Indah, Jakarta Timur.
Lokasi ini dipilih menggantikan lokasi aslinya untuk menghindari kemacetan.
Rekonstruksi dipimpin Kepala Polsek Duren Sawit Komisaris Yudho Huntoro.
Dalam rekonstruksi, terlihat sopir KWK T25 Rawamangun-Pulogebang dihadirkan dengan mobilnya ke lokasi kejadian.
Aiptu Sunaryanto, yang menyelamatkan korban penyanderaan, Risma Oktaviani (25) dan anaknya Dafa (2), juga hadir di lokasi.
Risma dan anaknya digantikan oleh Polwan yang menggendong boneka beruang.
Seorang Polwan lain juga menggantikan ibu penumpang angkot yang menyelamatkan diri lebih dulu saat penodongan terjadi.
Sementara Hermawan, pelaku perampokan hadir langsung di lokasi ini. Hermawan terlihat mengenakan baju biru tersangka sambil memegang pisau tiruan.
Proses rekonstruksi yang berlangsung di area parkiran berjalan lancar, meski warga sekitar yang tahu soal rekonstruksi itu datang untuk ikut menonton.
Kehadiran Polwan bernama Vera yang menggantikan peran korban asli tersebut menarik perhatian warga yang menyaksikan jalannya rekonstruksi.
Pada salah satu reka adegan, di mana pelaku merangkul Polwan berambut pendek itu, warga yang menonton melontarkan guyonan.
Pada adegan itu pelaku memperagakan adegan di mana dia menempelkan pisau ke leher korban.
"Jangan lama-lama," celetuk warga sembari tertawa di lokasi rekonstruksi, Kamis sore.
Kepala Polsek Duren Sawit Komisaris Yudho Huntoro mengatakan, korban dalam kasus ini sengaja diganti karena polisi melihat korban akan trauma jika bertemu langsung dengan pelaku lagi.
"Karena korban setidaknya masih trauma psikis dan tidak mau ketemu pelaku dan tersangka, maka diganti anggota polwan," ujar Yudho.(Robertus Belarminus)
BACA SUMBER